Kamis, 11 September 2014

ONE FAMILY UNDER GOD



Tidak ada yang rasis, hanya mereka enggan berkenalan dan mengetahui lebih jauh isi dari dunia di luarnya. Semua tidak terlihat sama kala kita beda berpendapat dan juga keyakinan. Mereka bukannya rasis ataupun tidak peduli sesama, mereka hanya enggan untuk bertegur sapa dan juga berkenalan lebih lanjut untuk mengerti satu sama yang lain. Karena memang perbedaan sering kali di anggap sebagai penghalang dari sebuah hubungan antar manusia.
            “Saya punya teman kristen dan juga Hindu, mereka tidak seperti yang kita bayangkan. Mereka semua sudah menjadi sahabatku bahkan kami bekerja bersama dan mengerjakan sesuatu hal dengan toleransi yang tinggi. Seorang teman pernah menungguku sholat di mahjid. Aku juga sempat menemainnya ke gereja sesekali kalau kami akan pergi berolah raga bersama, rasanya benar-benar menyenangkan. Semenyenangkan saat menghadap seorang tuhan. aku yakin begitulah rasanya”. Seorang Perempuan  islam menjawab pertanyaan saya dengan senang hati. Dia lumayan. Berkrudung dan menjadi panutan hidupku. Aku bertanya padanya tentang toleransi dan juga tentang bagaimana hidup di dunia ini untuk waktu yang menguras banyak pikiran.
            Suatu saat aku yang tidak terlalu memiliki banyak teman lintas agama, hanya berfikir ternyata menjadi mereka adalah hal yang paling menyenangkan di dunia karena mereka terlihat sangat bahagia sepenglihataanku. Aku mengangguk-agungkan pikiran itu sampai lama kelamaan pikiran itu sirna begitu saja saat aku mengenal mereka yang juga ternyata sama denganku. Memiliki kehidupan yang normal seperti manusia biasa. Aku sadar sekarang yang membedakan manusia hanyalah cara berfikir mereka. Cara berfikir mereka untuk menerima seseorang yang berbeda pendapat dan keyakinan. Cara berfikir mereka tentang hidup dan juga tentang manusia itu sendiri.
            Sewaktu-waktu aku melihat mereka aneh, saat belum benar-benar mengenal mereka. Terlihat mengerikan dan juga menyebalkan untuk di bicarakan. Semua  tentang perilaku manusia yang membedakan hanyalah cara berfikir manusia tersebut. Ada ustad di tempat saya sangat ramah dan baik hati, benar-benar mencerminkan jati diri islam. Tapi, sayangnya dia tidak terbuka terhadap hal-hal yang tidak sependapat denganya. Dia sangat sensitif terhadap beda keyakinan. Dia beranggapan keyakinan dialah yang paling benar dan kebenaran itu tiada tandingnya. Dia selalu menghindari pertemuan dengan orang-orang beda keyakinan dan juga beda sepemahaman. Jujur aku yakin semua orang juga begitu tentang keyakinan mereka, tapi apakah itu semua adalah halangan untuk tidak menerima mereka dan hidup bersama.
            Sewaktu-waktu saya juga mengunjungi teman saya yang lumayan terkenal di dunia pergaulan remaja di kampung , saya berteman denganya sudah sejak kecil. Keingintahuanku masalah kenapa dia bisa bertahan bertahun-tahun pacaran dengan seorang yang beda keyakinan dan juga benda amibsi, mimpi dan juga ras. Terdengar sama sekali tidak cocok. Terdengar beberapa kali masalahnya sama. hanya masalah perbedaan itu. Banyak yang bertanya tentang kejanggalan itu, tapi mereka memang benar-benar di persatukan oleh sebuah cinta yang mendalam. Itu sebabnya, saling mencintai sesama manusia sebagai keberaturan dunia adalah kunci dari perdamaian.
            Manusia memang di ciptakan untuk berkembang dan berubah sesuai zamannya dan beradaptasi sesuai kemungkinan yang terjadi. Seorang pernah berkata toleransi itu bisa merubah dunia, salah seorang guru besar yang cukup terkenal di dunia pendidikan  islam. Ahmad wahib. Seorang yang benar-benar memberi tahu tentang keberadaban zaman dan juga kodrat seorang manusia.
            Waktu tidak merubah manusia menjadi lebih baik, yang merubah manusia lebih baik adalah cinta sesama manusia dan juga sifat-sifat di dalamnya. bukan melulu soal cinta dua insan ataupun cinta seorang ibu terhadap anaknya. Tapi cinta sejati yang timbul karena ingin menjadi bagian dari hidup mereka, mereka semua yang terlihat berbeda warna. Mereka semua yang terlihat berbeda pikiran dan sepemahaman. Mereka yang kadang berfikir jauh dari apa yang kita bayangkan. Menjadi satu kesatuan hidup di bumi berdampingan dengan nyaman dan tentram. Semua orang tidak mengerti apa itu hidup.
            Tapi semua orang mengerti bagaimana untuk tetap hidup.
            Mungkin cara berfikir mereka dapat menjadikan mereka beda, tapi sebagai seorang yang memiliki kodrat sebagai manusia. Manusia harusnya sadar kalau dunia itu tidaklah abadi untuknya. Yang abadi adalah sebuah kenangan dan juga sebuah waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar