Tidak ada yang rasis, hanya mereka enggan berkenalan
dan mengetahui lebih jauh isi dari dunia di luarnya. Semua tidak terlihat sama
kala kita beda berpendapat dan juga keyakinan. Mereka bukannya rasis ataupun
tidak peduli sesama, mereka hanya enggan untuk bertegur sapa dan juga
berkenalan lebih lanjut untuk mengerti satu sama yang lain. Karena memang
perbedaan sering kali di anggap sebagai penghalang dari sebuah hubungan antar
manusia.
“Saya
punya teman kristen dan juga Hindu, mereka tidak seperti yang kita bayangkan.
Mereka semua sudah menjadi sahabatku bahkan kami bekerja bersama dan
mengerjakan sesuatu hal dengan toleransi yang tinggi. Seorang teman pernah
menungguku sholat di mahjid. Aku juga sempat menemainnya ke gereja sesekali
kalau kami akan pergi berolah raga bersama, rasanya benar-benar menyenangkan.
Semenyenangkan saat menghadap seorang tuhan. aku yakin begitulah rasanya”.
Seorang Perempuan islam menjawab
pertanyaan saya dengan senang hati. Dia lumayan. Berkrudung dan menjadi panutan
hidupku. Aku bertanya padanya tentang toleransi dan juga tentang bagaimana
hidup di dunia ini untuk waktu yang menguras banyak pikiran.
Suatu
saat aku yang tidak terlalu memiliki banyak teman lintas agama, hanya berfikir
ternyata menjadi mereka adalah hal yang paling menyenangkan di dunia karena
mereka terlihat sangat bahagia sepenglihataanku. Aku mengangguk-agungkan
pikiran itu sampai lama kelamaan pikiran itu sirna begitu saja saat aku
mengenal mereka yang juga ternyata sama denganku. Memiliki kehidupan yang normal
seperti manusia biasa. Aku sadar sekarang yang membedakan manusia hanyalah cara
berfikir mereka. Cara berfikir mereka untuk menerima seseorang yang berbeda
pendapat dan keyakinan. Cara berfikir mereka tentang hidup dan juga tentang
manusia itu sendiri.
Sewaktu-waktu
aku melihat mereka aneh, saat belum benar-benar mengenal mereka. Terlihat
mengerikan dan juga menyebalkan untuk di bicarakan. Semua tentang perilaku manusia yang membedakan
hanyalah cara berfikir manusia tersebut. Ada ustad di tempat saya sangat ramah
dan baik hati, benar-benar mencerminkan jati diri islam. Tapi, sayangnya dia
tidak terbuka terhadap hal-hal yang tidak sependapat denganya. Dia sangat
sensitif terhadap beda keyakinan. Dia beranggapan keyakinan dialah yang paling
benar dan kebenaran itu tiada tandingnya. Dia selalu menghindari pertemuan
dengan orang-orang beda keyakinan dan juga beda sepemahaman. Jujur aku yakin
semua orang juga begitu tentang keyakinan mereka, tapi apakah itu semua adalah
halangan untuk tidak menerima mereka dan hidup bersama.
Sewaktu-waktu
saya juga mengunjungi teman saya yang lumayan terkenal di dunia pergaulan
remaja di kampung , saya berteman denganya sudah sejak kecil. Keingintahuanku
masalah kenapa dia bisa bertahan bertahun-tahun pacaran dengan seorang yang
beda keyakinan dan juga benda amibsi, mimpi dan juga ras. Terdengar sama sekali
tidak cocok. Terdengar beberapa kali masalahnya sama. hanya masalah perbedaan
itu. Banyak yang bertanya tentang kejanggalan itu, tapi mereka memang
benar-benar di persatukan oleh sebuah cinta yang mendalam. Itu sebabnya, saling
mencintai sesama manusia sebagai keberaturan dunia adalah kunci dari
perdamaian.
Manusia
memang di ciptakan untuk berkembang dan berubah sesuai zamannya dan beradaptasi
sesuai kemungkinan yang terjadi. Seorang pernah berkata toleransi itu bisa
merubah dunia, salah seorang guru besar yang cukup terkenal di dunia
pendidikan islam. Ahmad wahib. Seorang
yang benar-benar memberi tahu tentang keberadaban zaman dan juga kodrat seorang
manusia.
Waktu
tidak merubah manusia menjadi lebih baik, yang merubah manusia lebih baik
adalah cinta sesama manusia dan juga sifat-sifat di dalamnya. bukan melulu soal
cinta dua insan ataupun cinta seorang ibu terhadap anaknya. Tapi cinta sejati
yang timbul karena ingin menjadi bagian dari hidup mereka, mereka semua yang
terlihat berbeda warna. Mereka semua yang terlihat berbeda pikiran dan
sepemahaman. Mereka yang kadang berfikir jauh dari apa yang kita bayangkan.
Menjadi satu kesatuan hidup di bumi berdampingan dengan nyaman dan tentram.
Semua orang tidak mengerti apa itu hidup.
Tapi
semua orang mengerti bagaimana untuk tetap hidup.
Mungkin
cara berfikir mereka dapat menjadikan mereka beda, tapi sebagai seorang yang
memiliki kodrat sebagai manusia. Manusia harusnya sadar kalau dunia itu
tidaklah abadi untuknya. Yang abadi adalah sebuah kenangan dan juga sebuah
waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar